Mempunyai anak adalah suatu berkah tersendiri dari yang Maha Kuasa. Bahkan setelah menikah, program pertama keluarga baru adalah mempunyai seorang anak. Kalau sudah menikah dan belum mempunyai anak serasa masih ada yang kurang.
Di sisi lain terkadang kita melupakan betapa pentingnya kehadiran seorang anak. Mempunyai anak sangat menguras pikiran dan juga tenaga. Seluruh energi dan perhatian kita bisa habis untuk memperhatikan anak kita. Di samping banyak hal yang menyenangkan dan membahagiakan, terdapat juga hal-hal yang kadang menurut kita sangat menjengkelkan dan melelahkan.
Contoh sederhana yang sering terjadi saat kita mempunyai anak yang usianya sudah bisa bermain misalnya keadaan rumah yang selalu berantakan. Kenapa? Setiap kali rumah sudah dirapikan, beberapa menit kemudian akan berantakan kembali. Berbagai mainan akan bertebaran kembali di ruangan rumah. Meja kursi yang tadinya terletak di tempatnya, bisa berpindah tak tentu tempatnya. Mainan-mainan yang sudah ditempatkan di box, kembali berserakan di lantai. Bahkan lantai yang tadinya bersih setelah di pel, kembali terkotori dengan berbagai sisa makanan atau mainan.
Bisa dibayangkan betapa merepotkan dan melelahkan, sebentar-sebentar harus merapikan kembali rumah kita.
Namun memang begitulah situasinya jika kita mempunyai anak-anak yang sedang senang-senangnya bermain. Ruangan rumah kita memang akan berantakan dan sering kotor. Inilah "Taman Firdaus" dalam rumah kita itu. Jadi syukurilah situasi ini. Mengapa? Pertama, hal ini tidak akan terulang dua kali pada masa anak kita. Pada saatnya mereka sudah mulai besar, Taman Firdaus yang seperti ini tidak akan ada lagi. Setiap momen tidak akan terulang sama. Mungkin suatu saat kita akan sangat merindukan hal tersebut. Kedua, tentunya kita juga tidak menginginkan anak kita hanya duduk manis di rumah tanpa berkegiatan, tetapi sehatkah anak kita bila demikian? Semua orang tua menginginkan anak-anaknya sehat dan kreatif. Perlu diingat, dengan bermain, anak-anak belajar mengembangkan sisi kreatifitasnya. Dengan melarang mereka bermain, secara tidak sadar kita mulai membunuh modal penting untuk hidupnya kelak. Ketiga, dengan situasi ruangan yang berantakan dan mungkin kotor, kita bisa mengajarkan banyak hal kepada anak-anak kita. Kita pelan-pelan bisa mengajarkan sisi tanggungjawabnya. Kita bisa mengajarkan sisi kepeduliannya. Kita juga bisa menunjukkan kalau kita juga menyayangi mereka. Banyak hal bisa kita ajarkan pada anak-anak kita.
Kalau mau di lihat sisi positifnya, masih banyak yang lain. Jadi buat apa kita merasa jengkel dan lelah. Nikmatilah bahwa Taman Firdaus ini ada hanya untuk kita. Kita tidak akan mendapat Taman Firdaus ini kalau anak-anak tidak hadir dalam keluarga kita.
Semoga tulisan ini akan membuat kita semakin menyadari betapa pentingnya anak-anak ada dalam rumah kita.