Selasa, 18 Februari 2014

Celotehan Anak


Hari selasa pukul 2 siang.pulang kerja disambut oleh Nia yg siap tdr siang spt biasa, sbelum teridur pulas, nia selalu berceloteh gak habis2..
Celotehan selasa siang kmarin: Nia:"Bu,mba retha itu nggak mau bobok siang...nti dimarah bu guru ya?...Bu,tadi itu nia main sama...dst.... Ibunya cm dengerin sambil nahan ngantuk dngan jwbn skenanya : iyaa....nggak...iya... Nia msh celoteh trs,smpe suatu saat: Nia :"Bu, ibu mau ulang tahun nggak?...Nanti ada badutnya..Ibu (jwb sambil nguap dan males2an): "ngga mauu...Nia (dengan mimik serius tp lucu): "ngga papa Bu...nanti badutnya badut hello kitty...Ibu :hahahahahahahaha........Lenyap sudah lelah dan ngantukku...yg bikin lucu dan ketawa : usahanya utk trs bicara dan ngerayu,mimik wajahnya yg serius tp lucu, di+ ide "badut hello kitty" ...wkwkwkwkwk 

Cerita di atas saya kutip dari postingan status teman FB, yang tidak saya tambah maupun kurangi. Mungkin kita yang mempunyai anak, juga sering mendapat cerita dari anak-anak kita sendiri. Tidak jarang, ketika anak kita bercerita, disaat itu pula kita sedang ingin beristirahat karena kelelahan setelah seharian kerja. Ujung-ujungnya, kita tidak menyimak cerita yang disampaikan anak kita. 

Berbahagialah orang tua yang masih sempat mendengarkan celotehan anaknya, yang terkadang sulit untuk kita pahami. Tidak sedikit orang tua yang "kehilangan waktu" untuk situasi seperti ini. Mungkin karena pekerjaan yang mengharuskan pulang malam, mungkin karena tinggal di kota lain atau faktor-faktor yang lain. Tetapi tidak sedikit pula orang tua yang "menghilangkan waktu" tersebut. Saya katakan menghilangkan waktu karena sebenarnya kita mempunyai waktu, tetapi kita tidak menganggap itu tidak penting, sehingga melewatkan begitu saja. 

Terkadang orang tua melupakan bahwa tugasnya adalah mendampingi anak-anaknya. Dan yang harus diingat juga oleh para orang tua adalah masa-masa seperti itu tidak akan terulang kembali. Ketika anak kita masih kecil yang disampaikan akan berbeda dengan nanti usia SD, berbeda lagi ketika SMP dan seterusnya. Apakah kita mau kehilangan masa-masa tersebut? Tentu jawabannya tidak. Waktu kebersamaan seperti itu juga tidak bisa digantikan oleh orang lain. Tidak bisa juga digantikan dengan limpahan materi. Kesalahan yang sering dilakukan oleh para orang tua yaitu menggantikan kehadirannya di dekat anak-anaknya dengan barang atau materi. Banyak orang tua berfikir dengan memberi anak-anaknya suatu barang, di pikir sudah cukup menggantikan kehadiran orang tua. Ketika anaknya sudah mulai besar, terkadang orang tua juga menuntut anaknya untuk memahami dunia pekerjaan kita. Kita boleh saja memberi pemahaman seperti itu, tetapi anak-anak tetaplah anak-anak yang akan selalu membutuhkan kehadiran orang tua di dekatnya. Orang tualah yang harus memahami dunia anak-anak, bukan sebaliknya, kita menuntut anak kita untuk memahami dunia orang dewasa. 

Mari kita menjadi orang tua yang selalu ada untuk anak-anak kita, sehingga pada waktunya dia harus mandiri, dia dapat berdiri dengan gagah mengarungi masa depannya.

 
Design by Free Themes | Bloggerized by Krist - Premium Blogger Themes | God Bless U